Jumat, 29 November 2013

Njarak berbagi berkah......

ngaji yang bener nich kayak kita2......


Njarak berbagi berkah......

uh, pasti pa bingung tuch... maksudnya apa tuch za...????

salah satu alumni LPAY yang sudah menikah tempat tinggalnya ada yang didaerah njarak(dolly).. tapi tenang2... gk boleh ada yang negative thinking lo... dia dan keluarganya nggak ada yang neko2 kok disitu..

nah, kami diundang dirumahnya karena mertuanya sedang merayakan ulang tahun yang ke-44 kalo gk salah...   :-p

nah, ini nich yang perlu ditiru.. rasa syukurnya dihari yang berbahagia itu beliau bermaksud untuk berbagi dengan anak panti asuhan.... subhanallah za..... sesuatu...

ini nich yang dinamakan usia yang barokah... dihari ulang tahun yang biasanya identik dengan berpesta2 ria tapi diganti dengan berbagi bersama anak2 yatim.. semoga usia beliau dijadikan panjang umur dan barokah aamiin....

acara dipimpin oleh Abi qta tercinta... Ust. Wagiyanto,S.Ag.

Esensi BERSIH DESA oleh : Wagiyanto, S.Ag

Di kalangan masyarakat Surabaya masih tidak asing istilah Bersih Desa sekalipun mungkin anak-anak kita pasti bertanya apa Bersih Desa itu ? bahkan ada yang bertanya ngapain Desa harus dibersihkan ? wong sudah ada tukang kebersihan? lanjutnya.
Hari ini di kampung kelahiranku Dukuh Pakis lagi ada acara tersebut "Bersih Desa atau Sedekah Bumi". Acara yang demikian ini terasa amat besar ketimbang acara kampung lainnya seperti 17-an atau bahkan pilkada sekalipun kalah besar, apalagi bagi mereka yang menjadi pengurus kampung atau di bilang sesepuh malah lebih repot lagi. Buktinya bahwa acara ini perlu dipersiapkan beberapa bulan sebelumnya, dibentuk panitia Bersih Desa dan lebih dari 3 kali pertemuan sebelum hari H (pelaksanaan) dan yang lebih nampak lagi adalah acara ini dibutuhkan dana yang tidak sedikit lebih dari belasan juta rupiah yang itu melebihi hajatnya LPAY yang habis punya gawe Do'a Bareng anak yatim setiap tahun dengan Festival Banjari-nya se Surabaya.
Saya pun merasa bangga dan senang dengan budaya kita sendiri yang masih eksis di tengah perkembangan peradaban dan ekonomi yang sangat cepat di lingkungan Dukuh Pakis.
Namun dibalik kebanggaan saya muncul pemikiran yang menggelitik di benak saya, yaitu apa manfaat dan hikmah budaya yang tetap ingin dipertahankan oleh sebagian warga Dukuh Pakis ini? Apakah manfaat lebih besar dari pada mudhorotnya ? ataukah bahkan kurang bermanfaat ?
Bukankah agama kita Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang diperintah Allah pasti mempunyai manfaat dan pasti manfaatnya lebih besar ketimbang sisi negatinya.
Apa makna Bersih Desa atau Sedekah Bumi itu ?
Ternyata berawal dari sebuah kebiasaan penduduk pribumi (asli) Dukuh Pakis dahulu yang bermatapencaharian sebagai petani. Setelah panen besar(raya) maka penduduk Dukuh Pakis mengungkapkan rasa Syukur dan terima kasihnya kepada sang Pencipta dan Pemberi rizki adalah dengan berkumpul di Pendopo Kelurahan dengan membawa beraneka hasil bumi dan berbagai macam makanan untuk dimakan ramai-ramai yang diawali dengan prosesi do'a kepada Allah SWT. Dan untuk meghilangkan kejenuhan bekerja beberapa lamanya di tengah sawah dan kebun maka dihadirkannya sebuah tontonan Wayang Kulit semalam suntuk sekedar untuk hiburan rakyat pada umumnya.
Nah dengan persepsi semacam itu maka tradisi Bersih Desa tetap diperetahankan sampai dengan sekarang sekalipun zaman sudah berganti. Tidak ada lagi petani, apalagi sawah dan kebun yang ada kos-kosan dan gedung-gedung tinggi. Wayang sudah bukan menjadi hiburan yang disukai masyarakat sekarang hanya sebagian kecil kelompok masyarakat yang menyukainya, dll. Apalagi Dukuh Pakis sekarang sudah bisa dikatakan masyarakat yang lebih religius dengan berbagai macam kegiatan dan kelompok sosial keagamaan.
Sejalan dengan perkembanagan zaman sekarang ini dan prilaku muatan yang ada di dalam acara Bersih Desa atau Sedekah Bumi tersebut patutkah dipertahankan ???
Ada sebuah kaidah Ushul Fiqih yang mengatakan bahwa Al Adaatu Muhakkamah artinya kurang lebih bahwa sebuah tradisi atau budaya dapat dipertahankan bahkan dijadikan sebuah hukum jikalau adat dan budaya itu tidak bertentangan dengan Hukum Syari'at  agama Islam. Tentang apakah termasuk bid-ah (ibadah yang mangada-ada) ? Pasti itu bid-ah karena tidak pernah dilakukan oleh Rosulullah SAW akan tetapi karena Ghoiru Mahdhoh maka itu tidak ada masalah dilakukan kecuali ibadah Mahdhoh yang sudah ada ketentuannya dari Al Qur-an atau Al Hadits seperti sholat, puasa, haji dll.
Yang terpenting sekarang adalah apa Content (isi) daripada Bersih Desa (Sedekah Bumi) itu. Apakah di dalamnya masih berpegang teguh kepada Hukum Syari'at Islam atau sudah bertentangan atau menyalahi Hukum Islam atau bahkan sudah ada indikasi kekufuran disana. Baru kita bisa membenarkan atau menghentikan tradisi tersebut. Tentunya saya berharap masih berpegang teguh pada ajaran agama Islam, apalagi di dalam kepanitiaannya pasti ada orang yang tahu agama sehingga bisa mengarahkan ke jalan yang benar.
Apakah esensi sesungguhnya Bersih Desa atau Sedekah Bumi itu ?
Dari keterangan diatas pasti dapat kita simpulkan bahwa esensi Bersih Desa atau Sedekah Bumi itu adalah SYUKUR.
Apakah Syukur itu ? Beberapa hal yang dapat saya sampaikan tentang Syukur.
  1. Ingatlah bahwa Allah mengingatkan "Waqoliilum Minasy Syakiriin" artinya sedikit sekali diantara kita manusia yang pandai bersyukur.
  2. Dalam kesempatan yang lain Allah menjajikan bahwa orang yang banyak sukur maka akan ditambah nikmatnya akan tetapi jika susah untuk bersyukur maka sesungguhnya adzah Allah sangat pedih.
  3. YM mengatakan salah satu cara kita mengundang Allah adalah dengan banyak Syukur.
  4. KH. Nurkholish Misbach pernah mengatakan orang yang bersyukur atas pemberian Allah atas dirinya adalah hal biasa tetapi yang luar biasa adalah seseorang yang mendapati teman, saudara atau tetangganya menerima nikmat kemudian dirinya bersyukur bahkan bagi-bagi makanan maka itulah orang yang tingkatan bersyukurnya lebih tinggi.
  5. Bersyukur adalah menggunakan pemberian sesuai dengan kehendak yang memberi artinya jika di berikan harta maka gunakan harta untuk bersedekah sesuai dengan kehendak yang memberi harta.
  6. Bersukur berarti terima kasih, artinya orang yang bersyukur adalah orang yang sudah terima maka seharusnya ngasih, karena terima kasih.
Saya berharap kampungku tetap menjadi kampung yang pandai bersyukur agar kenikmatan terus ditambah oleh Allah SWT. Amien....
Bersih Desa, Sedekah Bumi atau apa saja namanya saya berharap contentnya tetap mengindahkan hukum-hukum Syariat Allah agar Allah membukankan keberkahan dari pintu langit dan bumi. Amien..
Wallahu a'lamu bish showab.... Aby


Kamis, 28 November 2013

Pelajaran Berharga di Bulan Muharom

Beberapa kejadian besar terjadi pada rosul-rosul Allah di bulan Muharrom. Saking besarnya kejadian-kejadsian tersebut sehingga Allah SWT mengangkat bulan Muharrom menjadi salah satu diantara empat bulan yang di mulyakan Allah SWT.
Nabi Ibrahim terlepas dari usaha kaumnya untuk membakar beliau sehingga kulit dan rambutnya sedikitpun tidak tersengat api yang membara.
Nabi Yunus terlepas dari perut ikan dengan doanya yang terkenal Laailaaha illa anta subhaanaka inni untu minadh-dhoolimin.
Nabi Musa lolos dari kejaran bala tentara raja Firaun bahkan dengan mukjizatnya yang terkenal yaitu memukulkan tongkat ke laut menjadi jalan serta doa beliau yang terkenal Robbana lakal hamdu wailaikal mustaka wantal musta'aanu walaa haula walaa quwwata illa billahil 'aliyil 'adhim.
Belum lagi bertemunya Nabi Adam dan Ibu Hawa di Jabbal Rohmah sembari selalu bermunajat kepada Allah SWT, Robbana dholamnaa anfusana waillamtaghfirlanaa watarhamna lanakunanna minal khosiriin.
Hikmah kejadian-kejadian itu bisa kita jadikan pelajaran untuk bekal menghadapi segala macam episode kehidupan yang kita alami, diantaranya :
  1. Ketika kita menghadapi segala macam episode kehidupan maka selalu Allah menjadi The First Choice artinya hanya Allah-lah tempat kita ber gantung dan minta pertolongan
  2. Jangan pernah tinggalkan DO'A karena itulah perbedaan antara orang yang beriman dan tidak
  3. Perbanyak merendahkan diri kepada Allah sang penguasa dan pelaku tunggal dalam kehidupan ini dengan perbanayak ISTIGHFAR
Kesimpulannya bahwa hidup ini pasti berhadapan dengan masalah kalau tidak pingin berhadapan dengan masalah yaa jangan hidup. Yang penting bagaimana  suasana hati ini menghadapi masalah serta bagaimana cara kita menghadapi masalah agar dapat selesai dan mendapat ridlo Allah SWT. Dan secara garis besar sulusi terbaik menghadapi masalah adalah perbanyak Istighfar sebagaimana do'a semua Nabi diatas ketika menghadapi masalah adalah Istighfar. Karena dengan do'a, api tidak mampu membakar, laut menjadi jalan, keluar dari perut ikan dan yang terpisah bisa bertemu kembali. Bukankah itu kejadian yang luar biasa apalagi kita yang punya hutang belum bisa malunasi, menikah belum punya keturunan, usaha selalu gagal dll. Insya-Allah akan diberikan jalan keluar yang terbaik oleh Allah SWT, amien.. 
Wallahu a'lamu bish-showab..... Aby